Selasa, 19 Oktober 2010

Belajar sedikit dari kota kecil ini..

Senja menyapa dengan teduhnya..
Hembusan angin menyapa dengan mendayu-dayu..
Dan burung-burung pun menarikan terian indah di angkasa..

Aku terhanyut dalam kelembutan senja yang menawan..
Aku terpikat dalam lantunan musik senja yang bersenandung riuh rendah dari meja kerja ku..
Mungkin, aku hanya terbuai akan indahnya panorama senja di kota tua yang baru saja ku pijak..
Yaa, mungkin saja..

Dan aku membayangkan, betapa tentram dan damai hidup masyarakat di kota ini..
Tidak ada huru hara..
Tidak ada pencurian..
Tidak ada kecemburuan sosial..
Semua warga bersatu, bersama-sama membangun kota yang mereka cintai ini..

Kepatuhan, hanya itu yang aku tangkap sepanjang perjalanan ku di kota ini ketika aku melaju dengan kendaraan menuju hotel tempat ku menginap..
Tidak ada suara bunyi klakson mobil yang memekakkan telinga ketika ada kendaraan yang melaju dengan lambat..
Tidak ada sumpah serapah dan teriakan berisi makian dari para pejalan kaki ketika para pemilik kendaraan itu melaju di jalanan..
Dan tidak ada saling balap-membalap ketika melihat jalanan yang kosong..
Bahkan, aku pun terpana mendengar cerita masyarakat sekitar hotel ku menginap, bahwa sekalipun kita meninggalkan kendaraan atau hewan ternak kita dipinggir jalan, tidak akan ada yang akan mengambilnya dari kita..

Malu, seharusnya warga ibukota seperti jakarta dan sekitarnya belajar dari kota kecil ini..
Andai saja, setiap wilayah kota yang ada di negara tercinta kita ini seperti warga-warga disini, alangkah damai dan tentram hidup di kota-kota besar yang konon sebagian besar penduduknya sudah mengecam pendidikan tinggi..

Harusnya kota-kota besar bisa dijadikan tauladan..
Dan sudah seharusnya kita belajar dari kota kecil ini..

4/04/2011 - Sebuah kota yang membuatku terpana..

Minggu, 14 Februari 2010

1

oke...
ini hanyalah sedikit cerita tentang perjalanan hidup seorang wanita...yang kalo diliat-liat mungkin kaya kisah-kisah sinetron...tapi yaaa...sayangnya nyata....

Sebut saja namanya Airana...

Airana...
seorang gadis yang hidup di lingkungan sederhana dan hidup dalam keluarga yang sederhana pula..
Anak keempat dari empat bersaudara...satu kakak perempuan dan dua kakak laki-laki...
seorang gadis yang selalu tampil ceria dan enerjik...yang selalu berusaha membuat orang lain bahagia tanpa memedulikan kebahagiaannya sendiri...

********

Satu ketika dia bertemu dengan sesosok manusia tampan nan rupawan yang mampu membuat dia terpesona sedemikian rupa...
saat itu, dia sedang berjalan-jalan dipinggir pantai parangtritis jogjakarta...

*Sore, Parangtritis, Jogjakarta..

"beuh,,,kerennyaaaa....ya nggak cil...???"
"ah, lw mah apa siy yang menurut lw ga keren, ga cihuy, ga mantap...sampe sendal butut jebot yang udah tinggal dibuang ke tempat sampah aja masih lo bilang keren...terkadang gw mikir, sebenernya kriteria keren di otak lw tuh kaya paan siiy...yan??" tanya mancil alias manda cilik.
"Lah lw kan tau cil. Gw tuh orang yang teramat sangat menjunjung nilai seni. Makanya, sendal jepit juga bagian dari seni menurut gw. Payah ah lw..."
"Terserah apa kata lo deh yan."

Tiba-tiba, dengan mata kecilnya yang tajam bagai elang yayan, panggilan manis airana, melihat sosok tampan nan rupawan itu.

"Anjriiiit....ga nyangka gw. dipantai yang jauh dari ibukota gini, ada makhluk setampan itu..."
"cil...cil...lo liat ga siy...??"
"apaan siy...?? makhluk tampan...? ah,,entar yang ada cowo yang bodinya ga bangeeet, muka semerawut dengan track record kehidupan yang ga jelas lagi. kan udah gw bilang berkali-kali, kriteria keren, tampan, mantep versi lo tuh aneh, yan."
"iiiih..gw seriusan ini..kali ini beneran kriteria tampan gw...coba deh lw liat cowo diujung sana, pake baju merah maroon, celana pendek item pake tas selempang...gilaaaaa...sumpah,,,antonio banderas juga kalah cil.."
"ah,mana..? mana..?"
"itu tuh" sahut yayan sambil menunjukkan jarinya ke arah cowo tampan itu.
"wuih..tumben maa lo ga siwer yan....asli,,,ganteng abis..."
"kan, bener kan gw...gilaaaa...ganteng bangeeeeet...."
dan obrolan centil mereka berdua tentang cowo tampan nan rupawan itu pun berlanjut sambil menikmati matahari senja yang menuju ke peraduannya.

**************
Malam harinya...
"woi...yan...lw ngapain siy..?? daritadi gw ajakin ngobrol tapi ga nyaut-nyaut..."
"hee...gw lagi ngebayangin si cowo tadi cil...seandainyaaa dia jadi cowo gw...atau seandainya gw bisa menikmati matahari senja tadi sore sambil pegangan tangan...pasti deh, indah banget dunia gw, cil."
"ah,,jam berapa niy neng...kalo mau mimpi tar maleman lagi ajah...mending sekarang lw mandi, trus kita berangkat dah nyari makan malem...cacing sama naga gw udah demo niy.."
"iyeee....udah kaya emak gw aja lw..."

*************

(to be continued)

Kamis, 04 Februari 2010

Kepercayaan

Dulu,
Ada pepatah yang mengatakan seperti ini "dibutuhkan 1 menit untuk menyukai seseorang, dibutuhkan 1 jam untuk mencintai seseorang, dan dibutuhkan seumur hidup untuk melupakan seseorang. Namun, hanya dibutuhkan 1 detik untuk menghancurkan kepercayaan seseorang"

Yaa...pepatah tersebut benar adanya...
Hanya dibutuhkan 1 detik saja untuk menghancurkan kepercayaan seseorang..
Dan ku akui kebenaran pepatah tersebut dengan kesadaran sepenuhnya..

Itulah yang sedang ku alami saat ini...
Ketika aku percaya bahwa mereka adalah sahabat ku...
Sedetik kemudian aku tersadar bahwa mereka bukanlah sahabatku..

Aku mungkin menganggap mereka sebagai sahabat terbaikku..
Tapi apa mereka juga berpikir hal yang sama..
Tidak jawabku.
Itu semua hanyalah pandangan ku saja...
Beda dengan mereka..

Perih...
Yaa... aku merasakan perih di hati...
Luka...
Hati ku luka mengetahui hal ini..

Hahaa...
Seketika pula aku menertawai diriku sendiri...
"Bodoh kau,,kau anggap mereka sahabat mu..lihatlah kenyataan...lihatlah kondisi yang sebenarnya..berhenti membuat penyangkalan-penyangkalan itu...kau sudah tahu faktanya...lalu kau masih ingin menganggap mereka sahabatmu sedangkan mereka tidak pernah mengganggapmu demikian bahkan mungkin kau dianggap tidak pernah ada...kalau pun ada,,kau hanyalah serangga yang minta untuk dimusnahkan...sampah yang seharusnya dibuang ke tempat sampah...hahhaaa....sadar...sadar...kau harus sadar akan kenyataan ini.."

Aku serasa tertampar...
Tertampar oleh keadaan yang begitu menyakitkan...
Dan
terhempas dalam lubang yang berlumpur sangat pekat...

Aku...
Mungkin aku memang melakukan kesalahan terkait dengan kepercayaan..
Jika memang demikian..
Aku memohon maaf atas semua kesalahan itu...
Aku akan pergi dari kalian semua...
Tepat sebelum kalian semua mengenyahkan ku terlebih dahulu..
Aku memilih untuk pergi dari dunia kalian sebelum kalian mengusirku terlebih dahulu..

Tapi sebelumnya..
Izinkan aku mengucap maaf dan terima kasih atas kebersamaan yang pernah kalian berikan kepada ku..
Tanpa mengurangi sedikitpun rasa hormat dan sayang ku kepada kalian...

Maaf dan terima kasih atas segalanya..