Senin, 13 Agustus 2012

Celoteh Adik Yatim


Celoteh Adik Yatim – Berbagi Bahagia Bersama (Mesjid Pondok Indah, 12 Agustus 2012)

Assalamu’alaikum,
Buat semua teman dan sahabat yang sudah mendonasikan sebagian rejekinya untuk adik-adik yatim yang lucu dan menggemaskan. Saya mau share sedikit cerita yang saya alami bersama mereka, adik-adik yatim yang lucu, imut, menggemaskan. ^^

Awal kedatangan para adik-adik ini dimulai dari Pkl. 13.30 WIB, mulai semangatlah semua fasilitatornya. Semangat karena acara berbagi bersama mereka sudah dimulai. Acara yang bisa dibilang “Impossible” bisa jadi “Possible”, gimana engga, proposal baru fixed jadi 2 minggu dari hari H, plus tempat acara juga masih sempat dipindah sama panitia.. wuuuhhh, asli, deg deg seeeerrr rasanyaa.
Pas kedatangan adik-adik ini, yang ada, para fasilitator sempat heboh sendiri, karena mendadak lupa nama kelompok yang di pegang sama masing-masing fasilitator.. hahahaaa, dude, we’re all just an ordinary human J

Sudah lah, kelompok pertama tiba. Mereka menuju meja registrasi didepan pintu masuk mesjid raya pondok indah, Jakarta. Melihat wajah-wajah mereka yang capek karena panas-panasan di metro mini, macet pula selama perjalanan ke arah pondok indah, keringetan juga mereka, kata “kasihan yaa mereka” Cuma kalimat itu yang bisa terlintas dalam benak kami masing-masing dan terlontar dari kami semua. Tetapi semenit kemudian, kami semua bertekad, acara ini harus sukses, karena acara ini memang dibuat untuk mereka, untuk melihat senyum diwajah mereka, untuk melihat rona bahagia dari mereka dan para pendamping yayasan mereka.
  
Lalu, berbarislah mereka di depan meja registrasi. Taraaaaaa.. yang berdiri didepan kami pemandangan mereka yang berbaris dengan menggunakan sandal jepit usang. Sesaat kita semua terdiam, melihat pemandangan itu sambil bergumam “Yaa Allah, mereka untuk beli sandal bagus aja susah, sedangkan kita yang bisa dikatakan mampu beli sandal dengan harga ratusan ribu, masih sering mengeluh”.

Maka ni’mat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan – Q.S. Ar-Rahman:13

Begitu terus menurus pemandangan yang kita lihat, pemandangan wajah penuh peluh bermandikan keringat dan beralaskan sandal jepit usang. Ketika salah satu fasilitator memberitahukan bahwa sandal mereka harus disimpan dalam kantong plastic agar tidak hilang, mereka pun akhirnya berkata kepada teman-teman mereka.
“Eh, ini sandal gw nih. Inget yah, udah ada nama gw tuh di plastic, jangan lu ambil yah. Sandal gw Cuma ini nih satu-satunya, tapi gw saying banget sama nih sandal”

Maka ni’mat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan – Q.S. Ar-Rahman:13

 Kelompok lain sudah mulai berdatangan ke tempat kami, senang, haru, bahagia itu yang kami rasakan, langsung dari hati, dilihat oleh mata kepala kita sendiri, sebuah pemandangan luar biasa dan sebuah pengalaman luar biasa bisa berinteraksi dengan mereka. Fasilitator pun sudah mulai berkurang karena mereka harus mengurusi kelompoknya masing-masing. Tersisalah saya dan beberapa teman fasilitator saya yang masih menunggu kedatangan kelompok kami.

Lima menit..
Lima belas menit..
Tiga puluh menit.. (Lama-lama panic sendiri f^^;)

Mulai lah saya dan teman-teman saya yang lain sibuk menghubungi yayasan yang menjadi tanggung jawab kami. Setelah dapat informasi posisi mereka berada, barulah kami bisa tenang (yah, tenang sedikit sih, belum bisa benar-benar tenang kalo mereka belum tiba ditempat acara.. hehhee).

Sekitar pukul 13.45, datanglah yayasan anak yatim yang menjadi tanggung jawab saya dan partner saya. Yippi, akhirnya mereka tiba. Langsung lah kita berdua menghampiri adik-adik itu.

Sesuai instruksi, kita pisahkan mereka terlebih dulu, registrasi, lalu memberikan instruksi tentang sandal jepit. Lagi-lagi, kalimat dari adik-adik kecil itu kembali terlontar dari mulut mungil mereka. “Eh, ini punya gw yah, ingeet, punya gw, jangan lu ambil yah”

Maka ni’mat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan – Q.S. Ar-Rahman:13

Karena mereka datang jelang sholat ashar, jadi kami stand by dulu sambil menunggu adzan ashar berkumandang. Sambil menunggu, adik-adik ini berlari kesana kemari didalam mesjid. Fiuuhh, agak cemas juga kalo sampai mereka hilang, bagaimana engga, yang datang ke acara ajah, total disana, peserta sama panitia bisa 800 orangan, belum pengunjung f(^^).

Oke nih, selesai mereka sholat ashar berjama’ah dengan adik-adik yatim dan para fasiltator dan pendamping yayasan mereka. Mereka diminta untuk kembali ke tempat acara dan melanjutkan acara yang sudah dari tadi dimulai.

Di sela-sela acara, saya dan partner saya mencoba berinteraksi dengan adik-adik kecil ini.

“De, kelas berapa sayang?”
“Kelas 1, kelas 3, kelas 6, kelas 1 SMP, kak”
“Wah, udah besar yah kalian. Ranking ga?”
“Ga kak. Hehhehehee *senyum simpul*”
“Ga apa-apa de, yang penting kalian masih semangat sekolah J
“Iya kak, makasih kak”
“Kak, aku boleh main kesana ga? Aku bosen nih, panas, nyari tempat yang adeeem”
“Jangan dong sayang, kan acaranya buat kalian, jadii kalian harus disini yaahh”
“Oiya kak, Rara sebeeel banget sama Nadine kak. Tadi di mobil aku sama Nadine berantem, abis Nadine nakal sih kak.” Ucap Rara, salah satu adik yatim di kelompok saya.
“Lho, kok berantem? Memang Nadine salah apa sama kamu, de?”
“Nadine ga bisa diem kak. Nadine egois banget kak waktu di mobil, makanya aku sebel sama Nadine”.
“Coba dipanggil Nadine-nya kesini, kan lagi puasa, kalian harus baikan dong, ga boleh berantem, sayang”. Lalu kami panggil lah yang bersangkutan dalam hal ini adik Nadine sendiri. “Nadine, sini sayaang, sini de. Katanya kamu berantem sama Rara? Koq berantem sih de? Kan bulan puasa, ga boleh berantem. Nadine kan anak sholehah, anak sholehah ga boleh berantem. Nadine kan anak pinter juga kan, sini sini, minta maaf sama Rara”
“Jangan kak. Nadine kan egois kak, ga akan mau minta maaf Nadine mah”. Tanpa menghiraukan usaha Rara untuk menghentikan saya dan partner saya memanggil Nadine, kami pun tetap memanggil Nadine untuk berbaikan dengan Rara.
“Aah, kakak, dibilang Nadine tuh ga mau denger kalo dikasih tau, kak. Udah biarin aja Nadine”.
Tidak jauh dari tempat kami, Nadine, salah seorang adik yatim di kelompok kami sudah berkaca-kaca matanya. Wajahnya mulai merungut sebal menatap kea rah Rara. Sambil lalu, Nadine berkomentar tentang aksinya tadi di mobil.
“iih, Rara, kamu kok cerita-cerita ke kakak sih? Aku kan sebel sama kamu”
“iya, tapi kan kamu Nadine, yang ga bisa diem di mobil, udah tau mobilnya sempit”
Lambat laun, muka Nadine merah, dan mulai terisak L
“Nadine, sayaang, kesini de. Anak sholehah, kalo ga boleh berantem. Anak baik ga boleh nangis” ucapku dan partner fasilitator ku. Berkali-kali kami harus berbicara seperti itu, barulah Nadine dan Rara mau baikan. Yeiiiy \^^/

Selang beberapa saat, amaan damai nyaman, tidak ada suara sumbang protes karena hal-hal kecil saat acara sampai salah satu anak dari yayasan kami memanggil kami “Kak, fitri mau buang air besar yaa, Kak” Ucap Fitri. Lalu kami bertiga pun berjalan menuju kamar mandi untuk mengantarkan fitri yang sudah rewel sama sakit perutnya.

Sambil menunggu Fitri dan Dinia yang ke WC, saya duduk di selasar aula mesjid. Berguman dalam hati, betapa bahagianya mereka dengan kekurangan yang mereka alami J

Tidak lama kemudian, Fitri dan Dinia kembali, daaan, di mulailah usaha untuk mengembalikan mereka berdua ke habitat mereka di acara itu.

“Yuk, udah selesai kan? Kita balik ke atas lagi yuk, de”
“Gak mau ah kak, panas diatas, kena matahari, enakan disini, adeem, dingiinn gitu kak. Trus bisa selonjoran lagi, kak”
“Duh Fitri, kan ini acara sayaang, jadi kamu harus ikutan sampe selesai acaranya ;) “. “Yah, Kak. Enakan disini kan, bisa sambil tiduran aku”. (mulai gemes.. f-__-)
Tidak lama, ketemu dengan partner fasilitator, “lho, ngapain disini? Itu anak-anak sapa yang jagain?”. “Nganterin Fitri sama Dinia ke WC kak, sakit perut mereka”. “Oh, yaudah kalo gitu, kita balik ke atas lagi yuk”.

Mendengar harus kembali ke tempat acara, mulai deh fitri dan Nadine berlarian kesana kemari. F-____-. Lari sana, lari sini, jegat sana, jegat sini, sampe kudu muterin tuh mesjid pondok indah dari ground floor sampe teras mesjid dilantai atas. Fiuuhh, beruntung, Fitri sama Nadine akhirnya nurut juga. (Alhamdulillah).
Sesampainya di tempat acara, Nadine dan Fitri kembali berulah. Mereka, perlahan tapi pasti, merapat ke pagar. Selidik punya seilidik, mereka ternyata mau manjat pagar.. fiuhh, ngelap jidad. Beruntung lagi, banyak fasilitator yang lagi nganggur, jadi bisa ditarik buat jagain Fitri sama Nadine.  Dibagi dual ah mereka, Nadine sama saya, FItri sama fasilitator lain.

Tepat setelah itu, dimulailah acara dengan Kak Awang. Lucu juga ternyata si Kak Awang. Ceritanya lucu-lucu, adik-adik ini juga semangat. Tak terkecuali Nadine, dia semangat 45 banget tuh setiap kali Kak Awang melontarkan pertanyaan. Hihihihii. Nadine plus Fitri = 2 bocah cilik yang lucu dan menggemaskan. Sama-sama ga bisa diam di tempat, berusaha mencari cara untuk bisa main di sekitaran mesjid. Dan akhirnya, supaya kedua bocah cilik ini bisa diam, saya bawa saja mereka bertemu dengan teman-teman saya yang kebetulan bisa datang ke acara kemarin. (hiihihihii, sukses memboyong orang datang ^^v guys)

Setelah dikenalkan ke teman-teman, ujungnya mereka yang malah dikerjai sama teman-teman saya.

“Kak, beliin pizza dong kak. Laper nih kak”
“Kamu mau pizza? Minta sama kakak gembul ini nih”
“Knapa knapa? Mau pizza? Beli aja de, nanti kakak bayarin”
“Asiik, dibeliin pizza”

“Kak, pizzanya udah boleh di makan blom?”
“belom dong sayaaang, kan masih berapa jam lagi puasa J
“oiya, sedikit lagi yah kak buka puasanya”
Disaat meyakinkan kedua bocah cilik ini untuk ga buka puasa, teman saya malah ngomporin´”Eh, buka aja, makan aja, kakak ga liat deh, kakak ga dengerin kamu makan deh”. Plaaakk, sewot sama teman sendiri ujungnya. F(-__-)
Teman kedua:
“Eh, de, kelas berapa kalian?”
“Kelas 3, kelas 1”
“Coba, udah jago ngitung kan? Nih kaka kasih tebakan”
“Boleh, apa kak tebakannya”
“Bener yah, siap? “
“Siap ka”
“Pertanyaannya: 2 + 2 + 5 - 2 - 5 - 2, hasilnya berapa”
“Hm, 0 ka” jawab Fitri
“Yak beneer. Sekarang jawab lagi ya pertanyaan kaka. 2 + 2 + 5 – 5 -2 + 2 – 2, hasilnya berapa?”
“haah? Ulang dong ka? Kecepetan pertanyaannya” ß hihihiii, untung aja kedua anak itu ga tau kalo mereka lagi dikerjai sama kakak-kakaknya ^^.
“Ah, masa gitu aja ga bisa, itu gampang koq. Coba tebak”
“Ah, susah ah kaa. Aku kan belum begitu pinter ngitungnya” (anak kecil ngeles detected mode on)

Suasana Jelang Magrib…

Nadine dan Fitri kembali ke kelompok mereka, setelah capek diusilin sama kakak-kakak jahil.. ^^v
Adzan pun berkumandang, semua sibuk buka puasa..
Sesaat setelah shalat magrib, mereka menghampiri ku..

“Ka, bu, Nadine ilang lagi!!”
“Apaaaaa, Nadine ilang kemana de? Koq bisa? Tadi kan sama-sama kalian? Ilangnya dimana?”
“Ga tau ka, tadi sih sama-sama kita sholat, trus Nadine pergi, gatau kemana kak”
“Ayoo kaa, cari Nadine”
Sukseslah para kruci ini memboyong saya untuk mencari Nadine bersama-sama.
Sesaat kemudian..
“Nadiiiinnneeee, turuuunnn, kamu ngapain diatas situuuuu”
“Eh, mana Nadine? Itu ka, ada di genteng mesjid”
“Astaghfirullah, Nadine turun dek, sayaanngg, nanti kamu jatuh”, berasa mau copot jantung liat Nadine manjat genteng samping mesjid.
“Yuk kaa, kita susulin Nadine. Nadine mau denger tuh kalo kakak yang panggil”
“Yuk, kita susul Nadine keatas”

“Nadine, nagapain kamu diatas tadi de?”
“Iseng ka, jalan-jalan aja disitu”
“Duh, deee. Kalo kamu jatoh gimana? Kasian ummi sama teman-teman kamu kan, de”
“Hehehee, iyaa kaa. Maafin Nadine yaa, Kaa”

Fiuh, sepersekian menit yang lalu, jantung sempat terasa mau lari dari tempatnya ketika melihat Nadine sudah ada diatas genting samping mesjid. Bagaimana tidak, anak sekecil itu bisa nekat manjat tempok mesjid..! ampuuunn dijeeeee

“Yuk de, ikut sama kaka fasiltatornya kembali ke tempat acara, mau dibagi-bagi bingkisan lho”
Sontak, mereka semua nurut, akhirnya, ada satu bagian di akhir acara dimana mereka bisa nurut.

Suasanan pembagian bingkisan, seperti terprediksi, raaaammmaaaaiiiiii, kalah pasar malam sama ramainya suasana pembagian bungkusan itu.. (hihihii, maaf agak lebay, biar seru :p)
Mereka dikumpulkan per kelompok, untuk dibagikan santunan berupa bingkisan alat sekolah, kotak makanan, dan biaya santunan untuk mereka.
Dan, eng ing eng, dalam 5 kemudian bisa ditebak apa yang terjadi. Mereka berbondong-bondong menuju mobil yang mereka tumpangi siang hari tadi. Eits, jangan senang dulu, this is not the end guys. Mereka minta sandal mereka yang tadi dikantongi. Selebihnya, bisa ditebak, terjadi kerusuhan pengambilan sandal sodara-sodara.

“Ka, sandal aku mana? Mana?”
“Iya, sebentar yaa sayaang. Ini kan kaka baru mau buka kantong plastiknya”
Mulailah ku sebut satu per satu nama mereka.
“Ka, punya ku mana sih? Ilang yaa ka? Koq ga ketemu juga?”
“Sabar de, ini kan isinya campur, jadi yaa agak lama bukanya. Hm, gimana kalo dikeluarin aja semua isi kantongnya”
“iyaa kaa, gitu aja kaa, biar cepet”

Dan terbak, terjadilah rebutan sandal.. “ini punya aku, ini punya aku, ini punya aku… kamu liat ka nada namanya di plastic itu, itu nama kuuu…” hamper semuanya berkomentar seperti itu.. fiuuh, ramaaaiii.. hahahaaa..

Disaat kerusuhan perebutan sandal itu, tiba-tiba datang anak dari kelompok lain yang bertanya “Kaa, sandal aku mana kaa?”.. nah lhooo, ini fasilitatornya kemanaa yaaahh… anak-anaknya ga kebagian sandalnya masing-masing..

“Kaa, sandal aku yang angry bird kemana kaa?”
“Kamu tadi kelompoknya siapa sayaang? Warna kelompok kamu warna apa?”
“Aku warna merah kaa.. emang kaka ga megang sandal aku yah?”
“Ga sayaang, itu fasilitator kamu yang pegang, coba kamu tunggu disini, siapa tahu fasilitatornya sebentar lagi kesini bawa sandal kamu, yah”

See, betapa rusuh, ramai, lucu, ngemesinnya merekaa..

Ketika saat perpisahan itu tiba..
“Kaaa, ibuuu.. Aku pulang dulu yaaa”
“Iyaa sayaang, hati-hati yaa dijalan kalian.. belajar yang rajin yaah, supaya kalian semua pintar, janji”
“Iyaa kaa, janjii”
“Doain kaka yaa, semoga bisa ketemu sama kalian lagi nanti J
“Iyaa kaa, nanti main yaa ke tempat kitaa”
“Insyaallah yaa dee..”
“Kaa, kita koq ga foto sih kaaa?”


Dan blast, taraaaa, session foto bisa terlupakan begitu saja karna insiden perebutan sandal jepit.. f(^^;
Dengan kamera seadanya, hanya fasilitatornya saja yang berposye, tanpa mereka L
Setelah foto, baru lah salah satu fasilitator ingat kalo di plastiknya, dia bawa camera pocket.. aaaahhhhh, kenapaaa ga dariii tadiiiii ingatnyaaaa…

Yasudahlah, dan hari yang menyenangkan itu berakhir, mengkahiri sesuatu yang sesungguhnya hanya menjadi awal dari kisah-kisah menarik selanjutnya..

Dan yang pasti, sudah tidak sabar menunggu datangnya saat-saat seperti ini nanti, di suatu hari nanti..
Semoga bisa bertemu dengan Nadine, Rara, Dinia, Alya, Amel, dan adik-adik lainnya.. Amiinn


Yak, demikian cerita saya, maaf ga detail ceritanya, karena terlalu banyak kejadian luar biasa yang buat mata dan hati kompakan nangisnya.. hehehee..

See you again guys..
Di cerita selanjutnyaa..
Salam,
Berbagi Bahagia Bersama



Senin, 06 Agustus 2012

Hey hoo,

Here I come back again. Yaa, setelah beberapa saat mengalami masa yang teramat sulit dalam hidup saya sebagai manusia normal, now I just come back once again to face the truth and dealing with Allah has plan for my life.

Well, semuanya sangat disadari hanyalah bagian dari waktu yang mengajarkan saya untuk menjadi manusia yang lebih baik tentunya. Mencoba berpikir positif atas semua aspek kehidupan yang sudah terjadi, yang sedang berjalan dan yang akan terjadi nantinya. Cukup sulit awalnya bagi saya untuk menerima semua perubahan yang sangat cepat, yaa mungkin saya yang terlalu lamban dalam mengikuti perubahan. See, I'm not that perfect. :)

Januari, februari, maret.. adalah bulan terberat dalam fase hidup saya. Feeling down, depressed, ignored, and for somehow I felt that this life was trying to threw me into a deep hole of a life fear, and indeed, it was freaking me out. But, I'm still here, still alive, healthy even sometimes I feel so lonely here. But like one of y buddy said "Karlina, you're not the only one human in this world". Thanks mbul atas kata-katanya dan itu cukup untuk membuat saya kembali ke realita yang sangat nyata.

Yaa, lanjut lagi nanti ke artikel selanjutnya. But my point is, never give up on everything cause it's just Allah ways to make you see what He has plan for our life, and I believe, that's the very best plan for our life too.. So, keep positive thinking..

Semoga bermanfaat buat semuanya.. :)

Minggu, 11 Maret 2012

Re-Born, Re-Birth

Yak, bertambah lagi 1 tahun usia saya. Berharap semuanya akan semakin lancar, semoga semuanya keinginan saya terwujud di tahun ini bisa menjadi kenyataan hihiihiii ^^

Well, manusia merencanakan, Tuhan yang menentukan.
Merencanakan, berdoa, bersabar, ikhlas dan menunggu tangan Tuhan untuk memperbaiki dan mengembalikannya seperti sedia kala.

"You're just the best I've ever had - Vertical Horizon in Best I've ever had"

Seperti bait dalam lirik lagu Best I've Ever Had - Vertical Horizon

So you sailed away
Into a grey sky morning
Now I'm here to stay
Love can be so boring

Nothing's quite the same now
I just say your name now

But it's not so bad
You're only the best I've ever had
You don't want me back
You're just the best I've ever had

So you stole my world
Now I'm just a phony
Remembering the girl
Leaves me down and lonely

Send it in a letter
Make yourself feel better

And it may take some time to
Patch me up inside
But I can't take it so I
Run away and hide
And I may find in time that
You were always right
You're always right

What was it you wanted
Could it be I'm haunted

But it's not so bad
You're only the best I ever had
I don't want you back
You're just the best I ever had
The best I ever had
The best I ever



"Dedicate to you <3"


Senin, 30 Januari 2012

Happy Things Comes From Happy Plans

hey hey..

Long time no see deh blog.

Well, sebelumnya gw pribadi mengucapkan selamat tahun baru 2012. Semoga apa yang di cita-citakan dapat terwujud, segala urusan dilamcarkan dan dipermudah oleh-Nya.

Bagi gw, tahun 2012 ini sama aja kaya percobaan keberuntungan. Hm, jadi, seberuntung apakah gw di tahun naga air ini yang konon katanya semua usaha kita akan jadi sangat lancar selancar air. We will see!!

Diawali dengan memutuskan akan mengambil beasiswa S2 di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta. Walopun jaaauuuuhhhhh banget dari jurusan gw waktu kuliah D3 & S1 ekstensi, tapi rasa penasaran itu terlalu guedeee, saking guedenya kalah kali tuh gunung pangrago.. (hihihiii.. lebay :P)

Tapi eh taaappiii, setelah di lirak lirik perysratannyaa. Gw kepentok sama yang namanya TOEFL. Oh Gosh, who the hell who create this TOEFL things become an international standards to get a scholarship <== curahhan hati orang yang nilai TOEFLnya bisa dibilang minim..

Dan, gw harus bisa.. Yaa, suka ga suka, gw harus ambil lagi English short course sama temen gw yang namanya Juna. Jangan ditanya deh kenapa gw les ama si Juna, yaa karena TOEFLnya alaihim cyiiinn.. ^^v Junski
Sebelumnya sih, gw pernah coba prediction test untuk TOEFL, tapi yaa udah jaman kapan tau itu juga tesnya. Sekarang ini, degdeg seeerrr mau tes lagi. Antara malu tapi mau kalo bahasanya Maia Estianty featuring Gita Gutawa. Gimana ga jadi malu tapi mau coba. Mari kita telaah lebih seksama. Malu, hal ini bisa terjadi kalo saja nilai TOEFL yang gw ambil dalam waktu dekat ini jauuuuuhhhh dibawah nilai sebelumnya.. Mau, knapa bisa jadi mau, karna kalo misal nilai TOEFL yang didapet sekarang jadi meningkat berapa pun nilainya (setelah usaha, doa, wirid, nungguin lilin, de el el) itu akan semakin meyakinkan niat gw untuk mengambil beasiswa s2 ini. Jadi yaa, ibaratnya nih perasaan dan posisi gw lagi GALAU = God Always Listen, Always Understand (Dear God, yang dikabulkan yang bagusnya aja yaak, God).

Selanjutnya, yang menjadi impian gw adalah punya sedikit investasi. Knapa begitu, karenaa setelah hampir genap 2 tahun kerja (masih kurang berapa bulan lagi sih), masa gw belom punya apa-apaan sama sekali. Malu juga kan yak f^^;
Jadi, semalam, gw bersama sahabat-sahabat gw tersayang, Juna & Dita (prikitiiiiiwww ~^^~), berkunjung kerumah Juna dan bertemu sama bokapnya Juna. Eits, jangan salah kaprah dulu, bukan mau ngapai-ngapain koq, cuma pengen melanjutkan pembicaraan yang lalu sama bokapnya Juna tentang sistem investasi.

Beberapa orang berpendapat, kalo sistem investasi yang gw ambil ini secara islami sama aja kaya makan riba. Tapi ada juga yang berpendapat, semua itu tergantung sama kebutuhan kitanya juga. Well, decision have been made, semoga di approve. amiiinnn

Next, gw punya rencana untuk berkunjung ke pulau dan at least 1 negara di asia tenggara untuk dikunjungi. Estimasi gw sih, maunya per akhir bulan februari ini gw bisa berkunjung ke salah satu kawasan bersejarah dan terkenal di seluruh dunia, yaitu kunjungan ke Krakatau. Pertama sih agak mikir "yakin nih mau ke krakatau?" , well back to my quote for this year "Testing my luck". Jadi, rencananya mau ber-dare devil ria, semoga aja ke wujud.

Pulau lain yang jadi inceran gw yaitu Krimun Jawa, Belitung and beautiful romantic Lombok. Sebenernya ada satu pulau lagi yang pengen gw kunjungi, tapi kesepakatan sama cowo gw, kemungkikan pulau itu akan dikunjungi untuk honeymoon (kalo jadi nikah tahun ini.. uhuk uhuk uhuk).

Last but not least, gw berharap semoga semua yang gw harapkan bisa terwujud. Ibarat kata Rossa "Atas nama cinta, ku relakan jalan ku merana asal engkau akhirnya dengan ku, ku bersumpah atas nama cinta".. hahahahahaa... mendadak melow cyiinn..

Yak, sekian dan terima kasih. Nari lanjut bekerja..... ^^9

Selasa, 19 Oktober 2010

Belajar sedikit dari kota kecil ini..

Senja menyapa dengan teduhnya..
Hembusan angin menyapa dengan mendayu-dayu..
Dan burung-burung pun menarikan terian indah di angkasa..

Aku terhanyut dalam kelembutan senja yang menawan..
Aku terpikat dalam lantunan musik senja yang bersenandung riuh rendah dari meja kerja ku..
Mungkin, aku hanya terbuai akan indahnya panorama senja di kota tua yang baru saja ku pijak..
Yaa, mungkin saja..

Dan aku membayangkan, betapa tentram dan damai hidup masyarakat di kota ini..
Tidak ada huru hara..
Tidak ada pencurian..
Tidak ada kecemburuan sosial..
Semua warga bersatu, bersama-sama membangun kota yang mereka cintai ini..

Kepatuhan, hanya itu yang aku tangkap sepanjang perjalanan ku di kota ini ketika aku melaju dengan kendaraan menuju hotel tempat ku menginap..
Tidak ada suara bunyi klakson mobil yang memekakkan telinga ketika ada kendaraan yang melaju dengan lambat..
Tidak ada sumpah serapah dan teriakan berisi makian dari para pejalan kaki ketika para pemilik kendaraan itu melaju di jalanan..
Dan tidak ada saling balap-membalap ketika melihat jalanan yang kosong..
Bahkan, aku pun terpana mendengar cerita masyarakat sekitar hotel ku menginap, bahwa sekalipun kita meninggalkan kendaraan atau hewan ternak kita dipinggir jalan, tidak akan ada yang akan mengambilnya dari kita..

Malu, seharusnya warga ibukota seperti jakarta dan sekitarnya belajar dari kota kecil ini..
Andai saja, setiap wilayah kota yang ada di negara tercinta kita ini seperti warga-warga disini, alangkah damai dan tentram hidup di kota-kota besar yang konon sebagian besar penduduknya sudah mengecam pendidikan tinggi..

Harusnya kota-kota besar bisa dijadikan tauladan..
Dan sudah seharusnya kita belajar dari kota kecil ini..

4/04/2011 - Sebuah kota yang membuatku terpana..

Minggu, 14 Februari 2010

1

oke...
ini hanyalah sedikit cerita tentang perjalanan hidup seorang wanita...yang kalo diliat-liat mungkin kaya kisah-kisah sinetron...tapi yaaa...sayangnya nyata....

Sebut saja namanya Airana...

Airana...
seorang gadis yang hidup di lingkungan sederhana dan hidup dalam keluarga yang sederhana pula..
Anak keempat dari empat bersaudara...satu kakak perempuan dan dua kakak laki-laki...
seorang gadis yang selalu tampil ceria dan enerjik...yang selalu berusaha membuat orang lain bahagia tanpa memedulikan kebahagiaannya sendiri...

********

Satu ketika dia bertemu dengan sesosok manusia tampan nan rupawan yang mampu membuat dia terpesona sedemikian rupa...
saat itu, dia sedang berjalan-jalan dipinggir pantai parangtritis jogjakarta...

*Sore, Parangtritis, Jogjakarta..

"beuh,,,kerennyaaaa....ya nggak cil...???"
"ah, lw mah apa siy yang menurut lw ga keren, ga cihuy, ga mantap...sampe sendal butut jebot yang udah tinggal dibuang ke tempat sampah aja masih lo bilang keren...terkadang gw mikir, sebenernya kriteria keren di otak lw tuh kaya paan siiy...yan??" tanya mancil alias manda cilik.
"Lah lw kan tau cil. Gw tuh orang yang teramat sangat menjunjung nilai seni. Makanya, sendal jepit juga bagian dari seni menurut gw. Payah ah lw..."
"Terserah apa kata lo deh yan."

Tiba-tiba, dengan mata kecilnya yang tajam bagai elang yayan, panggilan manis airana, melihat sosok tampan nan rupawan itu.

"Anjriiiit....ga nyangka gw. dipantai yang jauh dari ibukota gini, ada makhluk setampan itu..."
"cil...cil...lo liat ga siy...??"
"apaan siy...?? makhluk tampan...? ah,,entar yang ada cowo yang bodinya ga bangeeet, muka semerawut dengan track record kehidupan yang ga jelas lagi. kan udah gw bilang berkali-kali, kriteria keren, tampan, mantep versi lo tuh aneh, yan."
"iiiih..gw seriusan ini..kali ini beneran kriteria tampan gw...coba deh lw liat cowo diujung sana, pake baju merah maroon, celana pendek item pake tas selempang...gilaaaaa...sumpah,,,antonio banderas juga kalah cil.."
"ah,mana..? mana..?"
"itu tuh" sahut yayan sambil menunjukkan jarinya ke arah cowo tampan itu.
"wuih..tumben maa lo ga siwer yan....asli,,,ganteng abis..."
"kan, bener kan gw...gilaaaa...ganteng bangeeeeet...."
dan obrolan centil mereka berdua tentang cowo tampan nan rupawan itu pun berlanjut sambil menikmati matahari senja yang menuju ke peraduannya.

**************
Malam harinya...
"woi...yan...lw ngapain siy..?? daritadi gw ajakin ngobrol tapi ga nyaut-nyaut..."
"hee...gw lagi ngebayangin si cowo tadi cil...seandainyaaa dia jadi cowo gw...atau seandainya gw bisa menikmati matahari senja tadi sore sambil pegangan tangan...pasti deh, indah banget dunia gw, cil."
"ah,,jam berapa niy neng...kalo mau mimpi tar maleman lagi ajah...mending sekarang lw mandi, trus kita berangkat dah nyari makan malem...cacing sama naga gw udah demo niy.."
"iyeee....udah kaya emak gw aja lw..."

*************

(to be continued)